Bisakah membaca isi hati manusia?

Meta Data Kajian

Catatan Kajian

  1. Melanjutkan pembahasan hadits terakhir dalam bab ini.

Hadits ke-400 Riyadush Shaalihin karya Imam An-Nawawi

Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu Dari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,

إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ.

"Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Nabi ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

  1. Kaidah dalam ilmu fiqih menilai dari yang dzahir bukan batin. Sehingga hukum dalam Islam berdasar pada apa yang nampak bukan yang tersembunyi. Yang menuduh cukup memberi bukti sedangkan jika tidak bisa membuktikan maka yang dituduh cukup bersumpah
  2. Hadits ini menjelaskan kedudukan tolak ukur keadilan dan amanah dalam Islam. Yaitu sebagaimana dikatakan sahabat Umar, barangsiapa menampakkan kebaikan maka akan melindunginya dan mendekat
  3. Mayoritas manusia akan akan menampakkan isi hatinya melalui gesture, cara bicara, mimik muka. Walaupun ada yang bisa terlatih berbeda, tapi hanya segelintir orang saja. Yang nampak mencerminkan yang ada pada bathin.
  4. Inilah kenikmatan dari Allah ﷻ dan keindahan agama Islam. Bahwa manusia dihukum (di dunia) secara dzahir, dan agama kita mengajarkan sampai hal sedetail ini.
  5. Dalam ushul fiqih ketika kita melangkah tidak harus kita memiliki kepastian 100%, tapi cukup dugaan kuat yaitu kesimpulan yang didasarkan data yang kuat, tidak perlu 100%. Gunakan data itu dan istikharah.
  6. Allah ﷻ berfirman kita bisa melihat tanda-tanda seseorang. Tetapi apakah ketika tanda itu muncul kita melihatnya.
  7. !QS. Muhammad (47)-30
  8. Kita perlu pertolongan kepada Allah ﷻ , perlu tawakkal dan berdo'a meminta perlindungannya. Salah satu do'a agar terhindar dari kedzaliman saat interaksi dengan orang lain adalah.

Doa ketika keluar rumah untuk menghindari kedhaliman adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari: aku tersesat, atau aku menyesatkan, atau aku tergelincir, atau aku digelincirkan, atau aku mendhalimi, atau aku didhalimi, atau kebodohanku atau dibodohi.” (HR. Abu Dawud 2/746 no: 5094, An-Nasa’iy 8/268 no: 5486, Ibnu Majah 2/1278 no: 3884, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)

Adapun doa ketika mendatangi tempat yang baru:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan.” (HR. Muslim 4/2080 no: 2708, dari Khaulah bintu Hakim radhiyallahu ‘anha)

Ustadz Abdullah Roy, Lc.

Sumber: tanyajawabagamaislam.blogspot.com

Pengamalan

  1. Menilai orang lain dari hal yang nampak dan tanda-tanda yang nampak
  2. Bertawakkal dan meminta perlindungan kepada Allah ﷻ agar dijauhkan dari kedzaliman interaksi sosial Doa keluar rumah dan menghindari kedzaliman