Dua unsur Support System Sabar

![[All Surah#

Meta Data Kajian

Catatan Kajian

Perjuangkan Ikut Kajian Offline

Dua unsur untuk sabar

  1. Ibnul Qayyim menjelaskan untuk bisa sabar diperlukan ilmu dan amal
  2. Diharuskan untuk melengkapi satu sama lain Support system untuk sabar

Unsur ilmu untuk sabar

  1. Ibnul Qayyim menambahkan adapun sisi teori kita dapat mengetahui manfaat, kenikmatan, dan kesempurnaan dari amalan.
    1. Misalnya terkait perjuangan kajian secara offline yang lebih besar. Nabi ﷺ bersabda, Barangsiapa yang menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah ﷻ mudahkan mudahkan jalannya menuju surga. Keutamaan lainnya malaikat memberikan respect dan ridho kepada kita
    2. Keutamaan Bermajelis
  2. Ilmu melindungi kita dari kesedihan.
    1. Nabi ﷺ bersabda, "Menakjubkan perkara seorang mukmin, seluruh yang dihadapi dan ditakdirkannya selalu baik. Dan ini tidak berlaku selain untuk orang mukmin."
    2. Seringkali kita kurang ilmu dan hakikat suatu peristiwa.
    3. Misalnya kasus orangtua yang kehilangan anaknya yang masih kecil. Begitu diketahui hakikatnya, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda Nabi Ibrahim As akan membersamai anaknya di syurga maka insya Allah orang tua tersebut tidak sedih kembali.
    4. Jika tidak ada keutamaan ilmu selain untuk menghindari kesedihan, maka ilmu sangat worth it untuk diperjuangkan.
  3. Dari sisi sebaliknya kita dapat mengetahui kerugian daripada suatu perbuatan dosa.
    1. Jika kita tahu dampak negatif marah yang salah satunya merusak karakteristik anak (dia bisa menyerang orang tuanya), maka kita akan sabar dan tidak marah.
    2. Dan dari sisi anak menyadari ketika durhaka kita ga akan mendapat keberkahan.
    3. Sadari setiap yang Allah ﷻ haramkan itu karena berdampak buruk bagi kita All Surah#araf157. Berbeda dengan manusia, misalnya suami yang melarang istri karena iseng 😂 bahkan walau itu positif.

Unsur setelah ilmu

  1. Ibnul Qayyim setelah ilmu perlu ditambahkan
    1. azima sodiqah; tekad yang kuat
    2. imma 'aliya; cita-cita yang tinggi
    3. nahwah / futuwah; memiliki kehormatan & jiwa ksatria
    4. muru'ah; menjaga diri dari hal haram / tabu di masyarakat
  2. Jika dua unsur itu digabungkan, maka kita bisa mendapatkan kesabaran, dan kesulitan-kesulitan akan ringan, rasa pahit berubah, rasa sakit jadi kelezatan.
  3. Contoh imma'aliya; Nabi ﷺ bersabda mintalah surga firdaus kepada Allah ﷻ
  4. Contoh nahwah, seorang laki-laki punya prinsip tidak bermain tangan kepada perempuan kecuali ia hilang kehormatannya. Kecuali memenuhi kaidah All Surah#QS. An Nisa' 4 34.
  5. Seorang yang tidak tahu dalil pun dengan prinsip menjaga kehormatan banyak kasus bisa sabar, apalagi insyaa Allah seorang yang bisa menggabungkan unsur di atas bisa bersabar.
  6. Kehormatan biasanya terbangun di keluarga, prinsip yang sering diwasiatkan orang tua "Jaga nama baik keluarga" & "jaga kehormatan keluarga".

Sesi Tanya Jawab

  1. Seorang istri cemas bahwa suami (yang baik) meninggalkannya saat keluar
    1. Segera tutup kecemasan karena potensi tablis iblis
    2. Fokus untuk bersyukur kepada Allah ﷻ niscaya Allah ﷻ akan tambahkan nikmat

QS. Ibrahim 14:7

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”"

3. Mengimani takdir Allah ﷻ
4. Mengingat kisah sahabat Abu Bakar As-Siddiq saat menenangkan para sahabat yang terpukul saat wafatnya Nabi ﷺ .
2. Seorang punya aib, bagaimana agar tidak membawa keburukan
1. Taubat nasuha
2. Nabi ﷺ bersabda Tutuplah aib orang lain maka Allah akan menutup aibmu
3. Terus memperbaiki diri
4. Jadilah muslim yang taat

Pengamalan

  1. Gabungkan unsur ilmu tentang keutamaan ibadah dan kerugian maksiat dengan tekad, cita-cita, kehormatan, dan menjaga diri dari hal haram. Insyaa Allah kita bisa bersabar.
  2. Jangan lupa berdo'a sebelum bertanya agar bisa diamalkan sehingga bisa bermanfaat.

Dalil

QS. Al:A'raf 7:157

اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُمِّيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰىهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰۤىِٕثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَالْاَغْلٰلَ الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓ ۙاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung."

QS. Al:Isra' 17:32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."

QS. An:Nisa' 4:34

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

Artinya: "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar."