Hidup itu tidak satu warna
Meta Data Kajian
- Pemateri: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc
- Materi: Tadzkiratus Sami Wal Mutakallim
- Sub Materi: Taqwa
- Link Kajian: https://www.youtube.com/watch?v=nV2q-ZIHmMk&list=PLJn69VMQAr8qrZvI2bYNfvMdkXVlkmB7t&index=200
Catatan Kajian
1. Muqadimah
- Harus istiqamah setelah Ramadhan
1.
2. Sifat Terpuji Taqwa

- Tujuan kita berpuasa dan juga menuntut ilmu adalah agar kita bertaqwa
- QS. Al-Baqarah:183
- Kadang seseorang lupa akan tujuan utama ini, hanya sekedar tau dan tidak menjadi ketaqwaan di sehari-hari.
- Definisi Taqwa: Rangkuman Tadzkiratus Sami Wal Mutakallim - Taqwa
- Menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah ﷻ
- Ibnu Rajab memberi penjelasan (etimologi), dasar ketaqwaan adalah seorang Hamba menjadikan antara dia dan yang dia takutkan itu benteng yang menjaganya dari hal tersebut.
- Secara terminologi, benteng itu adalah menjalankan ketaatan dan menjauhi maksiat. Itulah yang menjaga kita daripada azab Allah ﷻ .
- Secara bahasa taqwa adalah pagar. Yaitu yang membatasi antara kita dengan yang kita takutkan.
- Rasulallah ﷺ bersabda, “Taqwa itu ada di sini,” (HR. Muslim no.2564 dalam Kitabul Birri wash Shilah).
- Rasulallah ﷺ bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Kita butuh diingatkan untuk bertaqwa tiap hari
- Para ulama terdahulu sangat senang ketika ada yang mengingatkan untuk bertaqwa
- Contohnya
- Imam Abu Hanifah (salah satu dari 4 imam madhab) suatu keitka berhadaan dengan seseorang lalu orang itu mengatakan "Ittaqillah" (bertaqwalah kepada Allah ﷻ wahai imam Abu Hanifah). Beliau mengatakan "Jazakallahu khairan", hatinya bergetar dan ekspresinya berubah.
- Seorang ulama bernama Malik, ketika mendengar orang mengingatkan "Ittaqillah" beliau langsung menempelkan pipinya ke tanah, sebagai simbol ketawadhu an.
- Imam Abu Hanifah memberi keterangan, setiap hari kita butuh untuk diingatkan agar bertaqwa
- Sementara orang sekarang ketika mendegnar "Ittaqillah" agaknya malah tersinggung, "salah gw apa ya"
- Ibnu Jauzi memberi keterangan, ketahuilah bahwa waktu dan kondisi itu tidak pernah konstan dalam kehidupan. Hidup tidak pernah dalam saut warna. Allah ﷻ berfirman dalam QS. Ali Imran 140, konteksnya adalah kekalahan muslim di perang Uhud. Bahwasanya hidup berputar, kadang menang dan kadang kalah.
1.
2. Bayangkan jika kita punya bos yang mengamalkan ayat ini. Saat kita pakai mobil dan meleng saat di lampu merah dan menabrak. Lalu bos jawab. Tidak apa-apa, kemarin kamu fokus, sekarang kamu salah. Assalamualaikum, udah ya saya mau shalat Ashar. Masyaa Allah.
6. Ibnu Jauzi menambahkan, taqwa itu kalau dia dalam kondisi orang kaya, taqwa membuat dia indah. Kalau dia miskin dia akan bersabar. Kalau dia sehat dia akan produktif. Kalau dia sedang diuji dia akan terlihat elegan. Sehingga waktu dan keadaan apapun tidak akan menjatuhkan dia. Taqwa itu penjaga kita untuk keselamatan dan yang memegang kita saat kita akan tergelincir.
QnA
1. Pasangan tidak memberi ketenangan (sakinah)
- Sakinnah bukan diberikan pasangan, melainkan pemberian Allah ﷻ untuk orang yang bertaqwa
- Suami dan istri berperan support meningkatkan ketaqwaan.
- Tidak setiap waktu opsi cerai adalah pilihan. Tidak setiap perjalanan saat mengantuk kita temui rest area, sesekali kita harus terus jalan. Maka jalani semampu kita dan bertaqwa.