Ingin menikah tidak ada dana
Meta Data Kajian
- Pemateri: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc
- Materi: Riyadush Shalihin
- Sub Materi: Sesi Tanya Jawab
- Tanggal: 2025-12-08
- Link Kajian: https://www.youtube.com/watch?v=Ijq-18P0Ko0&t=10s
Catatan Kajian
1. Mengenai Sakit dan Penggugur Dosa
Faedah Aplikasi Sehari-hari:
-
Jangan Memaksa Diri dalam Ibadah: Jika sakit parah menyebabkan kesulitan atau ketidakkhusyukan dalam salat, gunakan keringanan (rukhsah) yang diberikan syariat.
-
Perbanyak Harap dan Istighfar: Ketika sakit, hindari dominasi rasa takut bahwa sakit itu semata-mata karena dosa, tetapi perbanyaklah harapan (Ar-Rajaa') bahwa itu adalah tanda cinta Allah dan penggugur dosa.
-
Bersikap Gembira dengan Ujian: Lihatlah sakit sebagai peluang untuk meraih ampunan dan kecintaan Allah.
Referensi Ulama, Al-Qur'an, dan Hadits:
-
Hadits tentang Salat Orang Sakit:
Nabi ﷺ bersabda: "Salatlah dalam kondisi berdiri (qoiman), jika tidak mampu maka dalam kondisi duduk (qa’idan), jika tidak mampu maka dengan berbaring ke samping (ala janbin), jika tidak mampu maka dengan berbaring terlentang (mustalqiyan)." (HR. Bukhari).
-
Hadits tentang Tanda Cinta Allah:
"Sesungguhnya Allah, apabila mencintai suatu kaum, Dia akan menguji kaum tersebut." (HR. Ath-Thabrani).
-
Hadits tentang Penggugur Dosa:
Kepada Ummu al-Ala yang sakit, Nabi ﷺ bersabda: "Bergembiralah wahai Ummu al-Ala, karena sakitnya orang beriman menghapuskan dosa." (HR. Abu-Daud).
2. Mengenai Rasa Takut (Khauf) dan Kegelisahan (Overthinking)
Faedah Aplikasi Sehari-hari:
-
Jadikan Khauf sebagai Pemicu Produktivitas: Rasa takut kepada Allah yang benar dan berkualitas tidak akan menimbulkan kegelisahan atau overthinking, tetapi sebaliknya akan menghasilkan ketenangan batin dan memicu amal saleh/produktivitas.
-
Tiga Pilar Ibadah: Selalu seimbangkan ibadah hati dengan tiga pilar utama: Cinta (Al-Mahabbah), Takut (Al-Khauf), dan Harap (Ar-Rajaa').
-
Evaluasi Keimanan Saat Gelisah: Jika masih sering gelisah atau cemas, evaluasi kualitas iman dan amal saleh yang dilakukan, karena Allah telah menjanjikan kehidupan yang baik bagi orang beriman.
Referensi Al-Qur'an:
- Janji Hidup Bahagia (Hayatan Thoyyibah):
3. Mengenai Menunda Menikah karena Finansial
Faedah Aplikasi Sehari-hari:
-
Hilangkan Ketakutan Finansial sebagai Penghalang Utama Menikah: Jika kebutuhan untuk menikah sudah mendesak (terutama untuk menjaga diri dari maksiat), jangan jadikan masalah finansial sebagai penghalang utama.
-
Laksanakan Tawakal Disertai Usaha: Segerakan pernikahan dengan berpegang pada janji Allah untuk mencukupi, sambil tetap berusaha mencari rezeki.
-
Menjaga Kehormatan Saat Menunggu: Jika penundaan menikah disebabkan oleh faktor di luar finansial (misalnya belum menemukan pasangan yang tepat), maka wajib bagi seseorang untuk menjaga kesucian dan kehormatan dirinya (istifaf) selama masa penantian tersebut.
Referensi Al-Qur'an:
- Janji Kecukupan dari Allah:
- Perintah Menjaga Diri Saat Belum Mampu: