Landasan Kepemimpinan Suami
Meta Data Kajian
- Pemateri: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc
- Materi: Riyadush Shalihin
- Sub Materi: BAB 50 | Al-Khauf (rasa takut kepada Allah)
- Tanggal: 2025-12-08
- Link Kajian: https://www.youtube.com/watch?v=GQefaU1TIrE
Catatan Kajian
1. Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Allah (Mahabbah)
Terkadang, motivasi beribadah kita masih didominasi oleh ketakutan pada neraka atau harapan akan surga dan kemudahan dunia, bukan didorong oleh rasa cinta kepada Allah.
- Aplikasi Harian:
- Perkuat Ilmu: Cinta berbanding lurus dengan pengetahuan. Untuk mencintai Allah, kita harus mengenal-Nya dengan mendalami nama dan sifat-sifat Allah (Asma'ul Husna) serta merenungkan segala nikmat yang telah Dia berikan.
- Amalkan Ilmu: Kerjakan ilmu yang dipelajari. Dengan mengamalkan, kita akan merasakan langsung janji dan reward dari Allah (yang tidak pernah ingkar janji), sehingga teori berubah menjadi pengalaman pribadi. Secara fitrah, manusia akan mencintai pihak yang banyak memberinya kebaikan.
- Lawan Nafsu: Kesulitan dalam mencintai Allah disebabkan oleh kecintaan manusia yang besar terhadap dirinya sendiri dan hawa nafsu. Perang melawan hawa nafsu adalah jihad yang paling berat.
- Referensi Ulama & Hadis:
- Ibnu Qayyim: Menyampaikan bahwa seutama-utama jihad adalah Jihadun Nafas (melawan diri sendiri), Jihadul Hawa (melawan hawa nafsu), dan Jihadus Syaitan (melawan setan), karena musuh yang nyata tidak akan bisa dihadapi kecuali oleh orang yang berhasil melawan musuh yang tidak terlihat (dirinya sendiri).
- Prinsip Kebaikan: Jika Anda berbuat baik kepada orang yang mulia (karim), Anda akan menguasai dirinya (ia akan membalas kebaikan). Namun, jika Anda berbuat baik kepada orang yang buruk (laim), ia akan melunjak dan menuntut lebih. Orang yang baik akan merasa berutang budi dan selalu berusaha membalas kebaikan, termasuk kepada Allah yang telah memberikan segala nikmat.
2. Mengatasi Kesulitan Rezeki dan Pekerjaan
Bagi yang mengalami kesulitan keuangan atau belum mendapatkan pekerjaan, solusi syar'i pertama yang harus dilakukan adalah kembali kepada Allah.
-
Aplikasi Harian:
-
Perbanyak Istigfar dan Tobat: Perbanyak istigfar dan tobat, baik secara zahir maupun batin. Tobat adalah kunci pembuka rezeki.
-
Perbaiki Pondasi: Jangan anggap rezeki hanya masalah mencari pekerjaan. Kunci utama keberkahan adalah pondasi rumah tangga yang kuat (di atas tauhid, iman, dan takwa). Jika pondasi lemah, harta sebanyak apapun tidak akan mendatangkan kebahagiaan dan kemudahan ibadah.
-
-
Referensi Al-Qur'an (Nabi Nuh):
- "Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’" (QS Nuh: 10–12).
3. Kewajiban Nafkah Suami dan Ancaman Cerai
Ancaman cerai dari suami karena istri tidak bekerja atau suami mengalami kesulitan finansial adalah tindakan yang keliru dan melanggar syariat.
-
Aplikasi Harian:
-
Nafkah Adalah Kewajiban Suami: Memberi nafkah adalah kewajiban mutlak suami. Kepemimpinan suami (Qawwamah) dibangun di atas dua hal: keunggulan sifat dan nafkah yang ia berikan. Jika suami tidak menafkahi, kepemimpinannya goyah, bahkan sebagian ulama fikih menganggapnya hilang.
-
Solusi Kesulitan Keuangan: Ketika suami mengalami kesulitan rezeki, solusinya bukan mengancam atau memaksa istri bekerja, melainkan mengurangi nafkah sesuai kemampuan, bersabar, dan bertakwa. Allah menjanjikan kemudahan setelah kesulitan bagi yang bertakwa.
-
Istri Punya Hak Memilih: Dalam kondisi suami tidak mampu menafkahi, justru istri yang memiliki hak pilih untuk bersabar menemani suami atau meminta berpisah. Istri yang memutuskan bertahan bersama suami dalam kesulitan adalah sebuah keutamaan yang harus disyukuri dan diapresiasi, bukan malah diancam.
-
-
Referensi Al-Qur'an & Fikih:
- Ulama Fikih (Mazhab Maliki dan Syafi'i): Menjelaskan bahwa jika suami tidak dapat memberikan nafkah karena kesulitan, istri berhak memilih antara bertahan (bersabar) atau berpisah. Dengan demikian, yang terancam adalah suami, bukan istri.