Orang dzalim tidak akan beruntung

Meta Data Kajian

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana menguatkan hati di tengah ujian berat, melawan hawa nafsu, dan kedzaliman orang lain?

  1. Pertama, Rasulallah ﷺ menjelaskan memperbaiki hati adalah jihad. Mujahid itu adalah orang yang berperang melawan hawa nafsu dirinya agar terus dalam ketaatan.
  2. Merupakan kabar baik karena penananya sudah on-track, ketika beliau sudah merasa berperang melawan hawa nafsu. Pada hakikatnya memang menahan hawa nafsu itu adalah perjuangan 'perang' yang tidak mudah.
    1. Justru salah ketika seorang selalu 'nyaman', tidak merasa berat dalam melawan hawa nafsu. Bisa jadi seorang tersebut sedang dijajah oleh hawa nafsunya sendiri.
  3. Wahab bin Munabih, seorang ulama tabi'in, menjelaskan bahwa nafsu itu seperti kuda liar yang ga mau nurut, suka membantah, dan ga mau taat. Kita harus berperang melawannya.
  4. Kedua, yakinlah orang dzalim yang melampaui batas kepada kita hidupnya tidak akan beruntung. Maka jangan terlalu fokus pada orang lain, fokuslah pada diri kita. Allah ﷻ berfirman tentang orang-orang dzalim.
    1.

QS. Al:An'am 6:21

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung."

2.

QS. Al:An'am 6:135

قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌۚ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ مَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung."

3.

QS. Al:Qasas 28:37

وَقَالَ مُوْسٰى رَبِّيْٓ اَعْلَمُ بِمَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى مِنْ عِنْدِهٖ وَمَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: "Dan dia (Musa) menjawab, “Tuhanku lebih mengetahui siapa yang (pantas) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan mendapat kemenangan.” "

4. Orang dzalim tidak ada yang melindungi dan menolong, hidupnya berantakan, tragis, dan sial

QS. Asy:Syura 42:8

وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

Artinya: "Dan sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia jadikan mereka satu umat, tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka pelindung dan penolong."

  1. Sebaliknya jika kita sabar, maka Allah ﷻ akan jadi penolong kita.
    1. Sesungguhnya Allah ﷻ bersama orang yang sabar.

QS. Al:Baqarah 2:153

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."

2. Kemenangan bersama orang yang sabar. Hadits Arbain An-Nawawi 19 - Menjaga Hak Allah dan Memahami Takdir
3. Syeikhul Islam menjelaskan, Allah ﷻ menjadi wakil bagi orang yang sabar dan orang yang menyerahkan urusan pihak yang mendzalimi dia kepada Allah ﷻ .
6. Mengingat balasan bergantung pada amal. Maka yang mendzalimi kita akan mendapat balasannya sendiri. Terlepas kita bisa tahu bentuk balasan tersebut atau tidak, Allah ﷻ nampakkan itu atau tidak, tapi masalahnya manusia biasanya selalu ingin tahu.
7. Selanjutnya tetap evaluasi diri kita, fokus perbaiki diri, tidak berlarut akan tindakan orang lain. Allah ﷻ akan memberi pertolongan kepada kita jika kita bersabar, terus beristighfar atas kekurangan kita. Sehingga tidak ada kerugian bagi kita, karena Allah ﷻ berfirman
1.

QS. Asy:Syura 42:30

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Artinya: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."

  1. Dua sisi yang menjadi keuntungan bagi kita.
    1. Pahala atas tindakan dzalim mereka sebagai tabungan di akhirat jika kita sabar.
    2. Evaluasi untuk diri kita atas kekurangan kita, sehingga kita menjadi lebih baik lagi di banyak sisi.
  2. Memahami bahwa semua terjadi atas kehendak Allah ﷻ .

2. Bagaimana menghadapi ujian menjadi single parent

  1. Penanya menjelaskan baru bercerai 4 bulan dan harus mengurus 4 orang anak bukan perkara yang mudah.
  2. Fase musibah biasanya paling berat di awal dan selanjutnya insyaa Allah ga seberat itu. Asalkan jujur, ikhlas, kepada Allah ﷻ . Sebagaimana sabda Rasulallah ﷺ

Hadits sabar pada hentakan awal

Dari Anas bin Malik, beliau berkata,

Rasulallah ﷺ pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau Rasulallah ﷺ bersabda, ”Bertakwalah pada Allah ﷻ dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata,”Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Rasulallah ﷺ. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Rasulallah ﷺ . Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Rasulallah ﷺ. Kemudian wanita ini berkata,”Aku belum mengenalmu.” Lalu Rasulallah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya kesabaran itu pada hentakan awal musibah.” (HR. Bukhari, no. 1283)

  1. Totalitas harus tapi jangan terlalu memaksakan menjadi sempurna. Karena Allah ﷻ tidak membebankan kepada kita di luar kesanggupan kita.

QS. Al:Baqarah 2:286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”"

1. Melainkan kita diminta untuk bertaqwa semaksimal mungkin.
4. Jangan andalkan diri kita, karena kita lemah. Bertaqwa kepada Allah ﷻ , nurut kepada Allah ﷻ , dan Allah ﷻ akan memberikan pertolongan.
5. Ini adalah ujian bagi penanya untuk terus bisa berdzikir, berfikir, bertafakkur, jika bisa maka itu adalah hal yang sangat positif. Jadi masalah penanya adalah modal, apakah bisa dijalani dengan benar.

Pengamalan

  1. Menyadari bahwa melawan hawa nafsu adalah jihad.
  2. Memahami bahwa orang yang dzalim tidak akan beruntung sedangkan orang yang sabar akan mendapat pertolongan Allah ﷻ .
  3. Jadikan sabar dan shalat penolong kita All Surah#QS. Al Baqarah 2 153