Pemimpin itu jujur dan bergantung pada Allah

Meta Data Kajian

Catatan Kajian

Hadits ke-400 Riyadush Shaalihin karya Imam An-Nawawi

Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu Dari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,

إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ.

"Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Nabi ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

  1. Di antara pelajaran yang bisa dipetik dari hadits di atas
    1. Pemimpin walaupun sedang di atas tetap jujur atas kelemahannya, menggantungkan urusan kepada Allah ﷻ , meminta pertolongan kepada Allah ﷻ .
    2. Tidak menggantungkan kekuatan sendiri dalam tiap urusan. Sebagian orang terlalu fokus dalam hal teknis.
  2. Berusahalah semampu kita dan bergantunglah kepada Allah ﷻ . Ini bukan kelemahan, justru ini kekuatan. Karena ketika kita bilang kita lemah, kita ngga tau, kita masih punya Allah ﷻ yang Maha Berkuasa

QS. At:Talaq 65:3

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya: "dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. "

Pengamalan

  1. Seorang pemimpin harus tetap jujur atas kelemahannya dan meminta pertolongan kepada Allah ﷻ . Berusaha semaksimal mungkin dan bertawakkal sehingga Allah ﷻ akan cukupkan keperluannya QS. At-Talaq (65)-3.