Peringatan Allah SWT adalah tanda cinta-Nya

Allah ﷻ

Meta Data Kajian

Catatan Kajian

Kajian ini merupakan kelanjutan dari tafsir Surah Ali Imran ayat 28 dan 30, yang berfokus pada pemahaman bahwa peringatan Allah (Wa yuḥaẓẓirukumullāhu nafsah) adalah manifestasi dari kasih sayang-Nya (Wallāhu ra'ūfun bil-'ibād).

QS. Ali 'Imran 3:28

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّٰهِ فِيْ شَيْءٍ اِلَّآ اَنْ تَتَّقُوْا مِنْهُمْ تُقٰىةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗ وَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ

Artinya: "Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Barang siapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali."

QS. Ali 'Imran 3:30

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛوَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْۤءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗٓ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗوَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ ࣖ

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya."

Faedah Kajian Aplikasi Sehari-hari Referensi
1. Rasa Takut Adalah Kekuatan, Bukan Kelemahan Ketenangan Jiwa: Rasa takut yang benar kepada Allah (Khauf) adalah pondasi ibadah dan kunci ketenangan. Jika seseorang takut kepada Allah, tidak ada seorang pun yang dapat memudaratkan hati dan jiwanya. Sebaliknya, jika takut kepada selain Allah, ia tidak akan mendapatkan manfaat dan justru akan tersiksa. Ulama (Fudhail bin Iyadh): "Barang siapa yang takut kepada Allah, maka tidak ada satu pun yang bisa memudaratkannya. Dan barang siapa yang takut kepada selain Allah, maka tidak ada satu pun yang bisa memberikan manfaat kepadanya."
2. Peringatan Allah adalah Tanda Cinta Introspeksi Diri: Allah memperingatkan kita tentang azab-Nya bukan karena benci, tetapi karena sangat sayang (ra'ūfun bil-'ibād). Peringatan ini bertujuan agar kita waspada, menjaga keimanan, dan tidak binasa dengan melakukan maksiat. Al-Qur'an (Surah Ali Imran: 30): "Dan Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya."
3. Ilmu Syar'i adalah Kebutuhan Mendesak Tuntut Ilmu: Tanpa ilmu Al-Qur'an dan Sunnah serta bimbingan ulama, kita akan salah memahami konsep-konsep agama—seperti menganggap takut itu negatif—dan tidak akan bisa hidup tenang, secerdas atau sekaya apapun kita. Ilmu menolong kita bersikap benar. Al-Qur'an (Surah Fathir: 28): "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu)."
4. Rasa Takut Wajib Ada dalam Ibadah Kualitas Ibadah: Kita tidak boleh kehilangan rasa takut meskipun sedang beribadah. Rasa takut (khauf), harap (rajā'), dan cinta (mahabbah) adalah tiga rukun ibadah yang harus ada secara simultan. Jika rasa takut hilang, ibadah menjadi bermasalah. Ulama (Hudzaifah bin Qatadah): "Kalau Anda tidak takut Allah bisa mengazabmu dalam kondisi Anda mengerjakan amalan terbaik Anda, maka Anda binasa."