Sifat dasar manusia

Meta Data Kajian

Catatan Kajian

  1. Menutup bab 46, keutamaan mencintai karena Allah ﷻ
  2. Hadits obrolan Rasulullah-memberitahukan mencintai karena Allah.png

Kesimpulan Bab-46 Mencintai Karena Allah ﷻ

  1. Rasulullah ﷺ mendidik umat pentingnya keikhlasan dalam amal perbuatan, tidak hanya beribadah haji/umroh, termasuk interaksi dalam pergaulan. Harus berlandaskan cinta karena Allah ﷻ .
    1. Berinteraksi suami-istri
    2. Anak kepada orang tua dan sebaliknya
    3. Kepada teman
  2. Mencintai dengan ikhlas karena Allah ﷻ dapat membawa kita kepada manisnya Iman.

Sifat dasar manusia

  1. Mengapa kita perlu ikhlas karena karakteristik manusia antara lain
    1. Manusia dzalim dan amat bodoh All Surah#QS. Al Ahzab 33 72
    2. Manusia diciptakan lemah All Surah#QS. An Nisa' 4 28
    3. Manusia suka terburu-buru All Surah#QS. Al Isra' 17 11
    4. Manusia bersifat Haluu'aa All Surah#QS. Al Ma'arij 70 19
    5. Manusia sedikit bersyukur All Surah#QS. Saba' 34 13

Hikmah interaksi antar manusia

  1. Ingat bahwa interaksi ini penuh hikmah dan termasuk ujian

QS. Al:Furqan 25:20

وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ࣖ ۔

Artinya: "Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."

  1. Rasulullah ﷺ bersabda, jika manusia ikhlas dalam berinteraksi (karena Allah ﷻ ) ia akan mendapatkan manisnya Iman. Ia tidak akan kecewa, tidak akan emosi.
    1. HR. Bukhari Muslim dari Anas 3 perkara kelezatan manisnya iman.png
  2. Baca kembali kajian

Hikmah Mencintai dengan Ikhlas Karena Allah ﷻ

  1. Konsekuensi dari cinta ini adalah menomorsatukan apa yang Allah ridhoi dan cintai dibandingkan dengan ambisi-ambisi kita.
  2. Selayaknya orang sakit, yang tetap makan obat walaupun pahit, menjalani pengobatan walau sulit. Mungkin Yang Allah SWT perintahkan memang berlawanan dengan hawa nafsu kita, tapi itu adalah syariat yang bermanfaat di dunia dan keselamatan di akhirat. Ini adalah sangat logis dan rasional.
  3. Analogi lain adalah ketika rumah kita ada kebakaran. Pemadam datang dan menjebol pintu dan jendela. Kerusakan pintu dan jendela tidak terelakan, yang penting adalah keselamatan.
  4. Sesungguhnya yang Allah SWT halalkan adalah yang baik-baik.

QS. Al:A'raf 7:157

اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُمِّيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰىهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰۤىِٕثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَالْاَغْلٰلَ الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓ ۙاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung."

Dalil

Manusia dzalim dan amat bodoh

QS. Al:Ahzab 33:72

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,"

Manusia diciptakan lemah

QS. An:Nisa' 4:28

يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا

Artinya: "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah."

Manusia suka terburu-buru

QS. Al:Isra' 17:11

وَيَدْعُ الْاِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاۤءَهٗ بِالْخَيْرِۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا

Artinya: "Dan Manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa."

Manusia bersifat Haluu'aa

QS. Al:Ma'arij 70:19

۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ

Artinya: "Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. "

QS. Al:Ma'arij 70:20

اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ

Artinya: "Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, "

QS. Al:Ma'arij 70:21

وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ

Artinya: "dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, "

QS. Al:Ma'arij 70:21

وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ

Artinya: "dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, "

Manusia sedikit bersyukur

QS. Saba' 34:13

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

Artinya: "Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur."