Yang Kekal & Tidak Kekal di Neraka
Meta Data Kajian
- Pemateri: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc
- Materi: Riyadush Shalihin
- Sub Materi: BAB 50 | Al-Khauf (rasa takut kepada Allah)
- Tanggal: 2025-12-08
- Link Kajian: https://www.youtube.com/watch?v=lqE7TIaQrec&list=PLJn69VMQAr8r2blxCNzdLvC4-uUq1dOZz&index=4
Catatan Kajian
Kajian ini adalah tafsir ringkas Surah Hud ayat 105-107, yang membahas tentang kondisi manusia di hari kiamat dan kekekalan di neraka bagi ahli kesengsaraan (asy-syaqi), serta bahaya kesyirikan.
Berikut adalah rangkuman faedah utama yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Hakikat Kekekalan Neraka
Ancaman neraka itu kekal bagi orang-orang sengsara yang kafir dan musyrik. Pemahaman ini harus mendorong kita untuk terus menjaga keimanan dan menjauhi dosa besar, khususnya syirik.
-
Faedah Bahasa: Ungkapan "selama ada langit dan bumi" adalah gaya bahasa Arab (idiom) yang berarti selama-lamanya (kekal).
-
Faedah Akhirat: Langit dan bumi yang dimaksud adalah langit dan bumi di akhirat yang bersifat kekal, berbeda dengan dunia.
- Pengecualian (Illā mā shā'a rabbuka): Pengecualian ini ditujukan kepada pelaku maksiat dari kalangan ahli tauhid (al-usatī min ahli tauhid). Mereka akan diazab sesuai kehendak Allah, namun tidak akan kekal di neraka dan pada akhirnya akan dikeluarkan menuju surga.
2. Bahaya Besar Kesyirikan
Syirik adalah dosa terbesar yang dapat menghapus seluruh amal ibadah, sebesar apapun amalan yang pernah dilakukan.
- Aplikasi Harian: Jauhi segala bentuk syirik, baik yang tersembunyi (syirik asghar) maupun yang terang-terangan (syirik akbar). Jaga tauhid agar amal saleh kita tidak sia-sia.
3. Kengerian Siksa Neraka
Siksa neraka bukan hanya penderitaan fisik, tetapi juga psikis dan pernafasan yang terus-menerus.
- Aplikasi Harian: Jadikan gambaran siksa ini sebagai dorongan untuk menjauhi maksiat, yang seringkali terasa berat untuk ditinggalkan. Beratnya meninggalkan maksiat tidak sebanding dengan siksaan kekal di neraka.
4. Allah Berbuat Sesuai Kehendak-Nya
Allah Maha Berkehendak dan tidak ada yang dapat menghalangi keputusan-Nya.
-
Aplikasi Harian: Kita wajib beriman dan menerima setiap keputusan Allah, baik takdir baik maupun buruk, karena Dia-lah yang berbuat sesuai yang Dia kehendaki.
-
Referensi Al-Qur'an (Surah Hud: 107):
"...Sesungguhnya Rabbmu melakukan apa yang ia inginkan."