Ibnul Qayyim al-Jauziyyah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abu Abdullah Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub bin Sa'ad bin Hariz az-Zur'i ad-Dimasyqi al-Hanbali (bahasa Arab: أَبُو عَبْدِ ٱللَّٰهِ شَمْسُ ٱلدِّينِ مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَيُّوبَ بْنِ سَعْدِ بْنِ حَرِيزٍ ٱلزُّرْعِيُّ ٱلدِّمَشْقِيُّ ٱلْحَنْبَلِيُّ);[1] (29 Januari 1292 – 23 Agustus 1350) atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (bahasa Arab: ابنِ قَيِّمِ الجَوْزِيَّة) adalah seorang ulama Islam berpengaruh dari abad ke-13. Ia dikenal dengan Ibnu Qayyim (putra Qayyim) karena ayahnya, Abu Bakar bin Ayyub az-Zur'i, adalah pengawas (qayyim) di sebuah sekolah hukum lokal Hambali di Damaskus yang bernama Madrasah al-Jauziyyah.[2]
Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 29 Januari 1292 dan meninggal pada 23 September 1350). Ia merupakan seorang imam sunni, cendekiawan, dan ahli fikih yang hidup pada abad ke-13. Ia dikenal sebagai ahli fikih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli tafsir, ahli hadis, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, dan seorang mujtahid.
Kelahiran dan Nasab
Nasabnya dari pihak ayah adalah Syamsuddin Abu 'Abdillah Muhammad bin Abubakar bin Ayyub bin Su'ad bin Hariz az-Zar'i ad-Dimasyqi, dikenal dengan sebutan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Ia lahir pada tanggal 17 Safar 691 H.